Simantap News
loading...
Simantap News
Kisah Chandra dan Nandini, "Helena ngamuk nggak rela Chandra menikah dengan Roopa" tayang Kamis 25 Januari 2018
Helena mengamuk dikamarnya, Roopa
mucul dan bertanya dengan nada mengejek. Helena pun memakinya dan berkata bahwa
Chandra adalah miliknya. Roopa dengan santai menanggapi, “Chandra menjadi milikmu karena kau menikah dengannya tapi hanya sampai
hari ini dan besok ketika aku menikah dengannya maka Chandra akan menjadi
milikku..kau memberiku ide untuk ini..terima kasih..kau menghinaku dan sekarang
lihatlah hasilnya..nenek mempersiapkan pernikahanku dan sekarang kau akan melukis
mehendiku Helena sayang.. dan kalau kau menolak maka kau dan Chandra tdak akan
pernah bisa bersama2 lagi”. Helena mendebatnya. Tiba2 Dadima muncul dan bertaya
apa yang mereka bicarakan. Roopa dan Helena terkejut. Roopa lalu mengambil
berkat Dadima, Dadima lalu berkata pada Helena bahwa dia mendapat pakaian baru
untuk pernikahan sambil menunjukkan nampan berisi pakaian. Dadima lalu bertanya
pada Roopa apa yang sedang dibicarakanya dengan Helena. Roopa sambil memeluk
bahu Helena berkata bahwa dirinya meminta Helena melukis mehendinya. Dadima menjawab
bahwa Helena pasti akan melakukannya, Helena mengiyakan dan Dadima memeluk
mereka berdua.
loading...
Helena menghias tangan Roopa
dengan mehendi, mereka pun saling lirik. Dadima dan Moora memperhatikan mereka.
Helena selesai dengan lukisanya dan hendak pergi tapi Roopa menghentikanya dan
mengatakan bahwa dia tidak meukis denga benar nama Chandra. Dadima mendukung
ucapan Roopa dan menyuruh Helena memperbaikinya agar Chandra tidak bisa
menemukan namanya, Helena kembali dengan emosi dan melukis lagi. Roopa pun
berbisik padanya bahwa secepatnya Chandra akan menjadi miliknya dan Roopa
menyuruh Helena menghias kamarnya. Helena terkejut dan menjatuhkan wadah mehendi
hingga mengotori gaunnya, Roopa pura2 perhatian pada Helena. Helena beranjak
pergi dan Dhurdhara menghalanginya sambil bertanya. Helena menatap tajam dan
beranjak pergi.
Dadima memeriksa mehendi Roopa
dan memujinya lalu berbicara padanya. Tiba2 Roopa melihat Nandini dilantai atas
memakai kostum pelayan. Nandini bergumam, “Roopa..beginilah
kau bermain2 denganku”. Roopa menarik tangannya dari Dadima dan Dadima
bertanya, Roopa menjawab akan segera kembali lalu bergegas pergi mencari Nandini.
Roopa memeriksa semua pelayan di
lantai atas tapi tidak ada yang menyerupai Nandini. Roopa berpikir bahwa
sepertinya dirinya mengira pelayan itu Nandini karena Nandini sudah meninggal.
Roopa dengan bahagia memandangi
mehendinya di kamar, Roopa mendengar langkah kaki dan mengira Chandra yang
datang, Roopa pun memnta bantuan Chandra untuk menggaruk punggungnya yang gatal
karena tanganya sendiri penuh mehendi. Sebuah tangan menyentuh bahunya, Roopa
membalikkan badan dan melihat Nandini. Roopa terkejut dan terjatuh lalu Nandini
menghampirinya dan Roopa berlari keluar seraya berkata bahwa Nandini sudah mati.
Roopa berlari dan menabrak
Chandra, Chandra pun bertanya dan Roopa menjawab dengan gugup bahwa dia telah
kembali. Chandra bertaya siapa yang dimaksud lantas mengajaknya kembali ke
kamar. Dan di kamar Nandini berdiri di balkon, Roopa menolak untuk masuk tapi
Chandra memaksanya, Roopa menunjukan keberadaan Nandini di balkon, Chandra
pura2 tidak melihat Nandini, dia menghampiri balkon dan Roopa berkata bahwa
Nandini berdiri disebelahnya, Chandra berpura2 mencari2 keberadaan hantu yang
dimaksud oleh Roopa. Roopa terus ketakutan, Chandra menghampirinya dan
memeluknya seraya berkata bahwa mungkin dia sedang lelah. Nandini berjalan menghampiri
Roopa dan Roopa bersembunyi dibalik tubuh Chandra. Nandini hanya menatap tajam
pada Roopa dan berjalan ke arah keluar. Roopa masih saja ketakutan dan Chandra
masih berpura2 tidak melihat apapun.
Chandra lalu membaringkan Roopa
di ranjang dan menyelimutinya. Chandra menunggu hingga Roopa benar2 terlelap
lalu Chandra beranjak keluar kamar. Nandini menemuinya dan menatapnya dengan tajam
lalu bertanya dengan nada cemburu mengapa dia tadi memeluk Roopa sedemikian
eratnya. Chandra kembali menggodanya dengan berkata bahwa dirinya hanya
membantu Roopa supaya tenang. Nandini bertanya apakah dia tidak bisa membantu
Roopa dengan menjaga jarak. Chandra pun bertanya apa yang terjadi dengannya.
Nandini pun berkata terserah akan apa yang akan dia lakukan lalu bergegas
pergi, Chandra tersenyum dan berkata, “aku
tau aku akan menikah denganmu besok”.
loading...
Keesokan harnya Roopa bersiap dengan pakaian pernikahannya. Helena datang bersama Dhurdhara, Dhurdhara memuji kecantikan Roopa dan Helena menatapnya dengan tajam, Dhurdhara pun meralat ucapannya dan menghampiri Roopa. Roopa lalu mendekati Helena dan memuji cincin Helena, Roopa ingin Helena memberikannya padanya. Roopa lantas berbisik pada Helena, “jika kau tidak berikan cncin itu aku tidak akan ke mandap dan nenek akan bertanya padaku maka aku akan menceritakan semuanya”. Helena lalu membuka cincinnya dan meletakkanya di meja rias Nandini kemudian beranjak pergi tapi Roopa mencengkeram lengannya dan melarangnya pergi. Roopa juga kemudian memberi perintah agar semua pelayan keluar karenaHelena yang akan membantunya bersiap2, Helena lalu memasangkan cincin di tangan Roopa, Roopa juga menyuruhnya memasang gelang kakinya, Dhurdhara terkejut dengan keberanian Roopa dan lebih terkejut lagi saat melihat Helena dengan patuh menuruti perintah Roopa. Dhurdhara mulai berandai2 kembali (Helena memasang gelang kaki pada Dhurdhara). Dhurdhara tersadar dan berpikir kapan dirinya bisa bersikap pada Helena seperti Roopa tadi dan ketika keinginan itu terwujud mungkin dirinya harus menikah ulang dengan Chandra . Roopa berbisik pada Helena bahwa hari ini hanya cincin dan dalam hitungan jam maka suaminya akan menjadi miliknya juga.
loading...
Diruang bawah tanah Nandini mondar mandir dengan begitu cemas sambil berbicara sendiri mengatakan bahwa Chandra dan Roopa tidak boleh menikah. Sementara dua teman Chandra tengah merias Chandra sambil menggodanya. Chandra pun menanggapi candaan mereka dan berbcara dalam hati, “Nandini..aku harap kau menemukan cara karena aku ingin menikah denganmu..aku tau aku selalu bertengkar dengamu setiap saat tapi aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu”.
BACA CERITA SELANJUTNYA
loading...